Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong rebranding PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) sebagai bank internasional Indonesia.
Menurut Erick, BNI harus mampu bersaing di sektor perbankan sekaligus memiliki unique selling point di antara bank-bank nasional dan global lain.
“Yaitu bagaimana dia bisa dekat dengan diaspora dan pekerja migran sebagai ekosistemnya sendiri,” ungkap Erick dalam keterangan resmi, pada Senin, (8/1/2024).
Erick pun mengusulkan beberapa startegi penguatan branding tersebut. Misalnya dengan mendukung perhelatan perlombaan bulutangkis hingga meluncurkan pengalaman perbankan yang inovatif.
Terkait pengalaman perbankan, Erick pun mengapresiasi program digitalisasi BNI dengan membuat Thematic Education Outlet.
“Langkah BNI ini sudah sangat baik. Industri perbankan sekarang harus berubah dan lebih mendekatkan diri ke konsumen, apalagi sekarang dituntut digitalisasi. Perubahan yang dilakukan harus sesuai dengan dinamika perubahan business model yang terjadi,” ujar Erick.
Menurutnya, inisiatif BNI yang menghadirkan layanan digital dengan tema khas di sejumlah area Kementerian, perkantoran, dan unversitas ini perlu menjadi percontohan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut hadirnya outlet thematic yang dilengkapi banking cafe penting agar nasabah lebih nyaman bertransaksi tanpa harus menunggu antrean seperti di kantor cabang pada umumnya.
“Saya rasa ini cocok dengan new brand BNI yang lebih fresh, lebih milenial, dan lebih digital, dan memang kalau sekarang karena masyarakat tidak menggunakan perbankan teller mungkin lebih banyak self service, lebih banyak interaksi dengan digitalnya,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan kontribusi transaksi digital di BNI sebesar 30% dari total fee based Income bank pelat merah ini.
“Jadi dengan kita terus kembangkan transaksi melalui M-Banking dan BNI direct itu akan jadi fokus kami tahun depan,” ujar Direktur Consumer Banking BNI Corina Leyla Karnalies kepada CNBC Indonesia TV, pada Jumat, (29/12/2023).
Lebih lanjut Corina merinci, selama 2023, Billing payment di Mobile Banking (m-banking) BNI telah tumbuh 26% secara tahunan atau year on year (yoy). Lalu, layanan open banking pun tumbuh 30% yoy.
Di sisi lain, transaksi BI-Fast tumbuh 45%. Sementara QRIS juga tumbuh 351%.
“kalau kita bicara QRIS, QRIS kita tumbuh samapi 351%. Dan merchant kita untuk QRIS ini sudah mencapai 3 juta. Dan untuk BIFast, itu yoy kita tumbuh sebesar 235%,” jelasnya.
Ke depan, BNI akan melebarkan sayap untuk merambah sektor travel tourism, groceries, streaming, gaming, transportasi, ecommerce dan food delivery di sektor digitalnya. https://tampansamping.com/