Hal itu disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Prof. Siti Ruhaini Dzuhayatin di Doha Forum 2023.
Ia mengatakan bahwa Indonesia siap berdialog dan memberikan kontribusi dalam membangun pendidikan perempuan sesuai ajaran Islam di berbagai tingkatan, mulai dari madrasah, pendidikan atas, perguruan tinggi, dan pembelajaran berbasis komunitas.
“Modalitas Indonesia dalam pendidikan perempuan dapat menjadi pertimbangan bagi otoritas Taliban, terutama dalam menjaga kualitas hidup dan martabat perempuan sesuai dengan ajaran Islam,” ungkap Prof. Siti Ruhaini Dzuhayatin, hadir dalam forum tersebut.
Sebagai informasi, UNICEF pada Maret 2023 melaporkan bahwa sekitar 2,2 juta anak perempuan Afghanistan tidak lagi bersekolah akibat larangan Taliban. Larangan ini disebut memperburuk kesenjangan gender dalam pendidikan di Afghanistan.
Dalam upayanya, Indonesia bekerjasama dengan Afghan-Indonesia Solidarity Network dan negara-negara seperti Qatar dan Amerika Serikat mendorong Taliban memenuhi standar Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Terutama membuka kembali kesempatan belajar anak- anak perempuan yang sampai saat ini masih belum dibuka,” ujar Prof. Siti Ruhaini Dzuhayatin.
Ia menegaskan bahwa, Indonesia dalam hal ini Presiden Jokowi berkomitmen untuk membantu mewujudkan masa depan Afghanistan yang stabil, aman, dan sejahtera.
Komitmen tersebut merupakan mandat konstitusi Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia. Apalagi, Indonesia dan Afghanistan sama-sama merupakan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Dalam Doha Forum 2023, Indonesia menekankan pentingnya dialog inklusif antara Taliban dan pihak-pihak lain untuk mengakhiri konflik berkepanjangan.
Prof. Siti Ruhaini Dzuhayatin menjelaskan bahwa masa depan Afghanistan tetap menjadi fokus komitmen Indonesia, seiring peran aktif dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina.
Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Internasional 2018-2019 ini yakin suara Indonesia akan didengar oleh Taliban, mengingat peran aktif Indonesia di panggung internasional, termasuk keanggotaan di G20, ASEAN, Dewan Keamanan PBB (2019-2020), dan Dewan HAM PBB (2024-2026).
“Termasuk di Doha Forum yang sangat penting dan berwibawa ini,” ucapnya.
Doha Forum 2023 adalah forum tahunan yang diprakarsai oleh Pemerintah Qatar, yang dihadiri oleh berbagai tokoh dunia.
Di antaranya, Sekretaris Jenderal PBB, HE Antonio Gutteres, Pemimpin Negara, Para Menteri Luar Negeri, Para Ahli, Intelektual, dan aktifis dunia tersebut merupakan ajang diplomasi, dialog, dan keberagaman untuk membangun dunia yang lebih damai, adil, dan sejahtera.
“Delegasi Indonesia banyak diwakili para profesor perempuan. Mereka model kemajuan perempuan Muslim,” pungkas Ruhaini.https://tipatkaiganteng.com/wp-admin/